Cinta Tanpa Usia-kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria bernama Biben (nama samaran). Berawal dari menggaruk punggung SPG yang kebetulan tempat kerja SPG itu sama dengan Biben, berakhir dengan hubungan sex di Swalayan tempatnya bekerja. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Panggil saja nama saya Biben (nama disamarkan), saya adalah seorang asisten sales di sebuah Swalayan yang cukup besar di kota Bandung. Disini saya akan menceritakan cerita sex saya dengan salah satu Spg yang kebetulan bekerja di swalayan tempay saya bekerja. Dimana peristiwa ini berawal dari seorang Spg cantik yang bernama Rina meminta bantuan saya untuk menggaruk-kan punggung-nya karena gatal.
Sebagai seorang rekan kerja, dan karena yang meminta bantuan adalah
seorang Spg yang sexy, dan mempunyai buah dada yang montok, saya-pun mau
seklai untuk menggaruk-nya, hhe. Maklum naluri lelaki. Dari situlah
cerita sex ini berawal. Pada tempat kerja saya, ada seorang wanita
bernama Rina. Rina ini adalah salah satu rekan kerja wanita yang paling
akrab dengan Saya.
Rina mempunyai kebiasaan berbagi masalah, curhat, ataupun meminta
pertolongan kepada saya. Kalau berbicara tentang usia, jelas sekali Rina
ini masih muda, karena usia-nya masih 19 tahun. Selain sexy, Rina juga
mempunyai wajah cantik khas sunda. Sebagai wanita sunda, dia memiliki
kulit putih, mata indah, dan mempunyai buah dada yang tidak terlalu
besar tapi tapi sangat menggemaskan.
Pokoknya kalau para pembaca bisa melihat langsung Rina ini, dijamin para
pembaca bakal nafsu sama yang nama-nya Rina ini. Dijamin, Pria
mana-pun yang melihat tubuh Rina pasti bakal bergairah deh. Ditambah
lagi Rina mempunyai Pantat yang kencang dan bohay. Singkat cerita,
sampai pada suatu hari Rina-pun meminta tolong kepada saya,
“ Ben tolongin aku dong, punggung aku gatal nih, tolong garukin dong Ben ”, Ucap Rina meminta pertolongan saya.
Karena kami sudah akrab sekali, tanpa berfikir panjang saya-pun mengiyakan permintaan-nya,
“ Yaudah sini aku garukin Rin ”, ucap saya.
“ Jangan didepan umum dong Ben, kamu kesini aja, kamu garukin di dalam
gudang aja yah biar nggk dilihatin sama orang-orang ”, ucap Rina
mengajak saya kedalam gudang.
“ Iya deh Rin, aku mah ngikut kamu aj ”, jawab saya.
Mungkin karena Rina sudah tidak tahan lagi karena punggungnya yang gatal, Rina-pun,
“ Ayo Buruan Ben !!! ”, ucap Rina sembari menarik tangan saya menuju ke
dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.
Kemudian Rina mengunci pintu gudang itu, serta mengambil bedak
antiseptik di rak yang berdekatan, lalu mengulurkannya kekepada saya.
Saat itu saya-pun tanpa sungkan-sungkan lalu menaburkan bedak itu di
atas telapak tangan saya. Rina menarik baju yang dipakainya ke atas
hingga sebatas tengkuk. Saya menelan ludah melihat ke belakang badan
Rina, yang selama ini tak pernah saya lihat tanpa busana.
Saya menepuk bedak yang ada di tangan saya ke atas badan Rina. Hangat
badannya. Saya mulai menggosok. Sesekali Rina kegelian, ketika saya
mengurutkan jariku pada alur di tengah belakang badan Rina. Saya
menggosok rata. Rina meraba-raba kancing Bra-nya, lalu dilepaskannya,
maka terurailah tali Bra-nya itu di belakang badannya itu.
Saat itu terasa sekali darahku mengalir cepat, saya menelan air liur,
melihat aksi Rina yang berani itu tadi. Saya terus menggosok, dengan
hati yang berdebar-debar. Saya merasa batang torpedo saya sudah mulai
mengeras. Saya merasa tak tahan. Tengah menggosok belakang badan Rina,
tangan saya secara perlahan-lahan merayap ke arah buah dada Rina.
“ Woy, Apa-apaan nih Ben, jangan kurang ajar yah !!! ”, tegur Rina sembari menepuk tangan saya.
“ Ma… Ma… Maaf Rin, sorry nggk sengaja ”, ucap saya.
Kemudian tangan saya-pun kembali ke bekakang. Bra yang Rina pakai masih
melekat di buah dada-nya, menutupi buah dadanya yang mungil itu. Saya
terus menggosok, kali ini turun sampai ke batas pinggang. Saya
memberanikan diri mengurut ke dalam rok Rina, tetapi Rina menepuk lagi
tangan saya,
“ Ben !!! Jangan !!!”, tegur Rina lagi.
“ Sudah hilang belum gatalnya Rin ??? ”, ucap saya pada Rina.
“ Belum! ”, jawab Rina pendek.
Saya merasa semakin terangsang, batang torpedoku semakin mengeras dan
mula tegang! Saya coba lagi untuk meraba ke dada Rina, kini saya telah
dapat memegang buah dada Rina yang lembut itu, yang tertutup dengan Bra
berwarna putih. Rina tidak lagi menepuk tangan saya tetapi dia memegang
tangan saya yang letakan pada buah dadanya itu. Saya mulai meremas buah
dada Rina.
Saat itu Rina menggeliat geli sambil tangannya memegang pergelangan
tangan saya. Rina nampak sudah mula merasa terangsang, dan memang ini
adalah salah satu cara untuk membuat wanita terangsang. Saya mencium
tengkuk Rina. Dia masih menggeliat-geliat akibat remasan serta ciumanku.
Buah dadanya saya rasa sudah semakin menegang.
Kini jari-jari saya-pun mulai memainkan peranan memilin-milin puting
buah dada Rina pula! Saya sadari tadi memeluk Rina dari belakang. Batang
torpedoku yang beberapa waktu lalu telah saya gunakan obat memperbesar
kejantanan tambah semakin keras menonjol itu saya gesek-gesekkan pada
alur pantat Rina. Saat itu Rina ketawa kecil, merangsang sekali.
Tidak lama kemudian Rina-pun mulai membuka kancing bajunya lalu
melepaskan Bra-nya dan mencampakkannya di atas lantai. Kini buah dada
Rina tak tertutup apa-apa lagi. Saya terus meremas-remas dan membalikkan
badan Rina supaya berhadapan denganku. Rina menciumku liar sekali,
sambil mengulum-ngulum lidahku. Saya-pun begitu juga membalas dengan
liar serangan Rina.
Saya menanggalkan bajuku. Rina mencium dada saya, perutku. Saya tetap
mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Tangan saya
menekan-nekan pantatnya. Batang torpedoku semakin menegang. Tiba-tiba
Rina berlutut, lalu membuka retsleting celana saya. Dia menarik keluar
batang torpedoku yang tegak keras.
Rina merasa kagum melihat batang torpedoku yang menegang secara maksimal
itu. Rina menguak rambutnya ke belakang dan mulai mengkulum batang
kemaluan saya. Dia menggengam dengan rapi. Sambil mengulum
secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat
kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh Rina.
Rina mengarahkan batang torpedo ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Rina
mencium sekitar batang torpedoku. Saya merasa nikmat sekali. Rina terus
mengulum torpedoku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Saya
merasa kepala torpedoku terkena anak tekak Rina. Ngilu rasanya. Saat itu
saya juga membantu Rina dengan mendorong dan menarik kepalanya.
Rina yang saat itu sengaja berlagak tidak tahu, ketika saya katakan
sperma saya sudah hendak keluar. Rina masih mengulum. Air sperma saya
tersemprot memenuhi rongga mulut Rina. Dia lantas mencabut keluar
torpedoku lalu menjilat-jilat air sperma saya. Dia nampaknya menikmati
sekali. Torpedoku jadi lembek kembali. Rina mengulum lagi torpedoku.
Torpedoku jadi tegang lagi. Rina tersenyum memandangnya.
Saya membuka celana.
Rina duduk di atas meja. Saya berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Rina sudah bugil di depanku. Bulu yang tipis warna pirang menutupi Memek-nya. Saya mencium sekitarnya. Rina meletakkan kedua kakinya di atas bahu saya, kemudia saya-pun mengangkangkan paha Rina.
Saya membuka celana.
Rina duduk di atas meja. Saya berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Rina sudah bugil di depanku. Bulu yang tipis warna pirang menutupi Memek-nya. Saya mencium sekitarnya. Rina meletakkan kedua kakinya di atas bahu saya, kemudia saya-pun mengangkangkan paha Rina.
Bibir kewanitaan-nya saat itu sedikit terbuka, saat itu lalu saya
menjilatinya. Saya buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit
demi sedikit jariku menyodok Memek Rina,
“ Oughhh… Ssss… Aghhhh... ”, desah Rina.
Saat itu Memek Rina sudah terlihat becek sekali. Saya meletakkan kepala torpedoku ke pintu Memek-nya. Saya sodok sedikit,
“ Ughhhh… Sssss… Aghhhhh… ”, desag Rina lagi.
Saat itu saya-pun mulai menekan lagi torpedo saya kedalam Memek Rina,
“ Oughhh… Ssss… Yeahhhh… ”, desah Rina perlahan.
Kemudian saya menyodok lagi dalam, secara kontstan dan terus ke pangkal.
Saya mendorong dan menarik berulang kali. Rina makin terlihat lemas dan
nikmat. Saya merasa kehangatan Liang Memek Rina. Rina mencabut
torpedoku keluar. Dia turun dari atas meja dan mendorongku telentang
lalu duduk di atas badanku dan memasukkan lagi torpedoku ke dalam Liang
Memek-nya itu.
Dia mengayun ke atas dan ke bawah. Tak lama dia tarik keluar lagi
torpedoku. Rina kini agresif. Saya mendorongnya telentang lagi. Rina
merapatkan buah dadanya dengan kedua belah tangannya,
“ Ben Peler (Penis) masukin di celah susuku aku dong !!! Sssssss… Aghhhhh… !!! ”, ucap Rina berkomando kepada saya.
Saat itu saya-pun tidak sungkan-sungkan untuk terus melakukan-nya tapi
sebentar saja. Saya duduk dan Rina masih telentang, paha saya di bawah
paha Rina, saya sodok lagi torpedoku ke dalam Memek-nya. Saya mengayun
dengan perlahan. Licin dan sedap rasanya Rina bangun dan bertiarap di
atas meja, kakinya lurus ke lantai menungging! Saya-pun berdiri dengan
posisi doggy style.
Saya pegang kiri dan kanan pantat Rina dan mengayun lagi. Saya kemudian
menyangkutkan sebelah kaki Rina di atas bahuku dalam posisi telentang.
Saya sodok lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam Memek-nya,
“ Aow… Sssss… Ben… Aghhhh… Enak Ben, terus Ben… Aghhhh… ”, desah Rina mulai tak terkndali.
Tanpa menjawab saya-pun terus menggenjot torpedoku dengan kuat dan penuh
nafsu. Kira-kira sekitar 10 menit aku menggenjot Memek Rina dengan
Posisi Doggy style, tiba-tiba terasa ada denyutan di batangvkejantanan
saya. Tidak lama setelah itu,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Tersemburlah sperma saya kedalam Memek Rina yang sudah sagat becek
karena terbanjiri oleh sperma saya dan lendir kawin Rina. Singkat cerita
setelah hubungan sex didalam gudang swalayan itu, kami-pun bergegas
merapikan dan membersihkan diri dengan tisu basah kebetulan ada didalam
gudang barang swalayan itu.
Sungguh pengalaman sex yang sangat mengesankan bagi saya.
Semenjak kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran, bahkan sampai hari
ini-pun kami masih berpacaran. Dan perlu diketahui nih para pembaca,
jalinan asmara kamipun selalu dipenuhi dengan hubungan sex yang sangat
hot dan menggairahkan. Mungkin cukup sekian cerita saya. Selesai.
Cerita porno ini di persembahkan oleh Cinta Tanpa Usia
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments